Sunday, March 22, 2009

Of Cecilia and Riley

Sebetulnya aku berencana menunggu sampai Mama pulang sebelum menunjukkan buku itu pada Cecilia ataupun Riley, tapi aku jadi gelisah. Curiosity killed  the cat, they say. Dan aku benar-benar penasaran.

Setelah berdebat panjang dengan diriku sendiri, aku meraih handphoneku dan mulai mengetik.

Ada waktu ga? Ke rumahku bentar bisa ga? Ada yg mau kutanyain…

Kukirimkan SMS itu ke Cecilia dan Riley, lalu aku duduk di tepi ranjangku sambil menunggu balasannya. Kucoba untuk membaca, mengalihkan pikiran dari buku misterius itu, tapi pikiranku terus melayang kembali ke sana. Aku duduk di depan laptopku, menyalakan internet dengan maksud mengecek Facebook, tapi malah membuka Google. Ancient Egypt, ketikku di dalam search box, enggak yakin apa yang bakal kutemukan. Mungkin seharusnya aku menunggu Cecilia saja – dia bakal lebih informatif daripada bacaan apapun yang bisa kutemukan di sini – tapi aku perlu melakukan sesuatu sambil menunggu. Aku enggak pingin turun ke basement sendirian, dan enggak yakin aku seharusnya kembali ke sana lagi.

Handphoneku berdering tepat saat Google mulai menampilkan hasil pencariannya. Aku menyambarnya dengan penuh harap. Riley yang membalas.

Tgg bentar. Aq di rumah Ceci. 

Tanpa sadar aku menarik nafas lega, rasa gelisahku mulai berkurang. Jarak dari rumah Ceci ke rumahku cuma sepuluh menit, enggak lama.

Aku mencoba membayangkan reaksi mereka saat mendengar ceritaku. Riley akan menjadi bersemangat dan ingin cepat-cepat melihat buku itu. Mungkin akan jadi sedikit ketakutan kalau Ceci mulai bicara soal kutukan-kutukan Mesir kuno, yang aku yakin bakal dilakukan olehnya. Aku tersenyum sendiri, membayangkan Ceci menakut-nakuti Riley.

Cecilia bakal ragu-ragu, khawatir kami seharusnya minta ijin dulu atau bahwa buku itu berbahaya (kadang-kadang imajinasinya lebih aneh-aneh daripada Riley; efek samping tahu banyak tentang sejarah yang penuh sihir dan mitos). Namun, seperti biasa, aku dan Riley bakal cukup persuasif untuk mengubah pendiriannya.

Aku mematikan internet dan laptopku, lalu bergerak untuk mengambil senter dan sarung tangan. Kalau kami akan kembali mencari buku itu, lebih baik bersiap-siap.

No comments:

Post a Comment