Sunday, May 31, 2009

The Lizard... I Mean, Dragon

Cahaya itu masih tetap terang, namun angin keras yang menyertai cahaya itu pelan-pelan menghilang. Kami pun mulai bisa melihat dengan lebih jelas. Di dalam cahaya itu ada sesosok bayangan yang makin lama makin membesar, bentuknya seperti reptil. Ekor panjang, leher panjang, tubuh agak bulat. Untuk sesaat aku ketakutan; jangan-jangan ini dinosaurus? Apa yang akan kulakukan kalau ada dinosaurus di kamarku?

Namun bayangan itu berhenti membesar saat kira-kira setinggi lututku, dan cahaya itu mulai meredup. Aku meremas tangan Cecilia dan Riley, hatiku berdebar-debar tak karuan. Apa yang sudah kami lakukan?

Tak lama kemudian kami bisa melihat makhluk itu dengan jelas. Berwarna kuning keemasan dengan sepasang kumis kucing dan moncong panjang, namun dengan tubuh jauh lebih kecil daripada yang kami kira tadi, makhluk itu lebih kelihatan seperti kadal atau cicak daripada naga. Wajahnya sih seperti naga, keagungan di matanya seperti naga yang sering digambarkan di buku-buku, tapi ukurannya sama seperti Mushu, naganya Mulan.

Inikah Recca, makhluk dari matahari itu?

Riley yang pertama kali buka mulut. "Hai," sapanya kaku sambil melambaikan tangan. "Siapa kamu?" Entah kenapa di antara kami tidak ada yang mempertanyakan apakah makhluk itu bisa bicara. Sepertinya logis untuk menganggapnya sepintar itu.

Dugaan kami tidak salah. Naga/kadal itu mendengus, lalu berkata, "Bukankah kalian yang memanggilku? Tentu saja aku Recca. Tidakkah kamu membaca buku itu sebelum membaca mantranya? Gadis-gadis bodoh," dengusnya lagi.

Aku bertukar pandang dengan Riley dan Cecilia. Untuk seekor kadal, Recca punya rasa percaya diri yang tinggi. Ini akan jadi menarik.